Laporan keuangan
adalah
catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·
Neraca
·
Laporan laba
rugi komprehensif
·
Laporan
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus
kas atau laporan arus dana
Catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan
Pengertian laporan
keuangan
ialah
Suatu informasi mengenai keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu yang
digunakan untuk menggambarkan kinera suatu perusahaan.Umumnya laporan keungan
dikelompokkan menjadi 4 bagian yakni Laporan rugi/lugi (R/L), Neraca, Arus kas
dan laporan perubahan perubahan modal.
Untuk Menyusun suatu laporan keuangan
hendaknya kita harus mengerti step by step misalkan dalam meng neraca,
terlebih dahulu kita harus mengetahui dalam neraca terdari dari beberapa
pos dan informasi yang dibutuhkan untuk mengisi pos tersebut kita juga harus
ketehui.
Laba rugi/income
statement
Laporan
keuagan rugi laba/income statement terdiri dari pendapatan – beban- = laba
bersih sebelum pajak -pajak penghasilan = laba bersih atau net income
Contoh laporan
keuagan
bersasarkan
onformasi yang diterima dari neraca lajur per 31 desember 2014 perusahan maju
pesat seperti berikut:
Diterima
sebesar Rp.10.000.000 atas penjualan produk x kepada pt ABC
pendapatan atas sewa sebesar Rp.4.500.000
Persedian awal barang dagang per tanggal 1 januari 2014 adalah Rp.3.500.000
Persedian akhir barang dagang pertanggal 31 desember 2104 adalah sebesar Rp. 4.200.000
Pembelian bahan baku sebesar Rp.3.000.000
Biaya angkut dan transportasi masuk sebesar Rp.750.000
Biaya gaji dan komisi atas penjualan sebesar Rp.1.750.00
Biaya iklan sebesar Rp.500.000
Biaya angkut dan transportasi keluar sebesar Rp.700.000
Tagihan telpon sebesar 250.000
Penyusutan peralatan ditaksir sebesar Rp. 300.000
Penyusutan gedung ditaksir sebesar Rp.500.000
Administrasi Rp.150.000
Pajak penghasilan sebesar 5%
pendapatan atas sewa sebesar Rp.4.500.000
Persedian awal barang dagang per tanggal 1 januari 2014 adalah Rp.3.500.000
Persedian akhir barang dagang pertanggal 31 desember 2104 adalah sebesar Rp. 4.200.000
Pembelian bahan baku sebesar Rp.3.000.000
Biaya angkut dan transportasi masuk sebesar Rp.750.000
Biaya gaji dan komisi atas penjualan sebesar Rp.1.750.00
Biaya iklan sebesar Rp.500.000
Biaya angkut dan transportasi keluar sebesar Rp.700.000
Tagihan telpon sebesar 250.000
Penyusutan peralatan ditaksir sebesar Rp. 300.000
Penyusutan gedung ditaksir sebesar Rp.500.000
Administrasi Rp.150.000
Pajak penghasilan sebesar 5%
Berdasarkan
informasi diatas kita dapat menyusun laba/rugi sebagai berikut:
Perusahaan Dagang
Maju Pesat
Laporan laba rugi
per 31 des 2014
Pendapat
|
penjualan
Rp.10.000.000
|
pendapatan
atas sewa
Rp.4.500.000
|
Total
pendapatan
Rp.14.500.000
|
Beban
|
Harga
pokok penjualan
Rp.3.050.000
|
Beban
penjualan
Rp3.250.000
|
Administrasi
Rp.150.000
|
Total
beban
Rp.6.450.000
|
Laba
bersih sebelum pajak
Rp.8.050.000
|
pajak
10%
Rp.805.00
|
laba
bersih/ net income
Rp.7.245.000
|
Unsur
yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas.
Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba
rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba
rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Pemakai Laporan
Keuangan:
·
Investor
·
Karyawan
·
Pelanggan
·
Masyarakat
Tujuan Laporan
Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan
laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan
keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan
keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa
Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang
telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka
dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk
menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk
mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Karakteristik
Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok
yaitu :
·
Dapat
Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;
·
Relevan
Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna;
Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna;
·
Keandalan
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material;
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material;
·
Dapat
diperbandingkan
Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Jenis laporan keuangan yang biasa disajikan:
·
Laporan
Posisi Keuangan (Neraca), yaitu laporan yang menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan/entitas pada suatu periode tertentu.
·
Laporan
Laba Rugi, laporan yang menunjukkan hasil usaha dan bbeban-beban dalam suatu
periode akuntansi.
·
Laporan
Perubahan Ekuitas, laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan ekuitas dari
awal periode menjadi jumlah ekuitas pada akhir periode.
·
Laporan
Arus Kas, menunjukkan arus dana dan perubahan-perubahan dalam posisi kas dan
setara kas selama periode akuntansi.
·
Laporan
keuangan yang disajikan setiap akhir periode tersebut didasarkan pada Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang terdiri atas laporan laba rugi,laporan
perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
1.Laporan Laba/Rugi
(Income Statement)
Laporan laba/rugi
adalah
laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari suatu perusahaan dalam satu
periode akuntansi. Laporan laba/rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang
menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian
secara wajar. Yang menjadi pertanyaan adalah berapa macam bentuk laporan laba
rugi.
Bentuk
laporan laba/rugi yang lazim digunakan ada dua, yaitu:
a.
Bentuk Langsung (Single Step)
Menurut
bentuk ini, seluruh pendapatan dijumlahkan dan semua beban dijumlahkan. Dari
selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban dapat diketahui besarnya laba
atau rugi usaha.
Contoh,
data dari persamaan akuntansi service speda motor Tunggal
SERVIC
SEPEDA MOTOR TUNGGAL
LAPORAN
LABA RUGI
Periode 31 Des 2014
|
||
Pendapatan
jasa servic
|
3.850.000,00
|
|
Beban
Usaha;
|
||
Beban
sewa ruangan
|
60.000,00
|
|
Beban
listrik dan air
|
200.000,00
|
|
Beban
gaji
|
300.000,00
|
|
Beban
telepon
|
75.000,00
|
|
Beban
perlengkapan
|
150.000,00
|
|
Beban
penyusutan peralatan
|
50.000,00
|
|
Jumlah
beban usaha
|
(835.000,00)
|
|
Laba
bersih
|
3.015.000,00
|
b.
Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Menurut bentuk ini, dalam laporan laba/rugi diadakan pengelompokan atas jenis pendapatan dan jenis beban. Di mana pendapatan dibedakan atas pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta beban dibedakan pula atas beban usaha dan beban di luar usaha. Kemudian dari selisih pendapatan dan beban diperoleh laba atau rugi perusahaan.
Menurut bentuk ini, dalam laporan laba/rugi diadakan pengelompokan atas jenis pendapatan dan jenis beban. Di mana pendapatan dibedakan atas pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta beban dibedakan pula atas beban usaha dan beban di luar usaha. Kemudian dari selisih pendapatan dan beban diperoleh laba atau rugi perusahaan.
SERVICE
SEPEDA MOTOR TUNGGAL
LAPORAN
LABA RUGI
Periode 31 Des 2014
|
||
Pendapatan
jasa servic
|
3.850.000,00
|
|
Beban
Usaha;
|
||
Beban
listrik dan air
|
200.000,00
|
|
Beban
gaji
|
300.000,00
|
|
Beban
telepon
|
75.000,00
|
|
Beban
perlengkapan
|
150.000,00
|
|
Beban
penyusutan peralatan
|
50.000,00
|
|
Jumlah
beban usaha
|
(775.000,00)
|
|
Laba usaha
|
3.075.000,00
|
|
Pendapatan
dan beban diluar usaha
|
||
Pendapatan
bunga 500.000,00
|
||
Pendapatan
sewa 60.000,00
|
||
Beban
bunga (
60.000,00)
|
||
Jumlah
pendapatan diluar usaha
|
500.000,00
|
|
Laba
bersih
|
3.575.000,00
|
2. Laporan Perubahan Modal
(Capital Statement)
Laporan
perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan
modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode. Dalam laporan
perubahan modal ditunjukkan dengan perhitungan antara modal pemilik awal
periode ditambah laba bersih seperti yang tercantum dalam laporan laba/rugi,
kemudian dikurangi dengan pengambilan pribadi pemilik (prive), sehingga
diperoleh modal pemilik akhir periode.
Berdasarkan
data persamaan akuntansi service sepeda motor tunggal maka dapat disusun
laporan perubahan modal sebagai berikut :
Service
sepeda motor tunggal
Laporan
perubahan Modal
Per
31 des 2014
|
|
Modal
Tuan Zk per 01 des 2014
|
10.500.000,00
|
Laba
bersih bulan des.
|
3.575.000,00
|
Jumlah
modal tambah laba bersih
|
14.075.000,00
|
Prive
Tuan ZK
|
(100.000,00)
|
Modal
akhir 31 Des 2014
|
13.975.000,00
|
3. Neraca (Balance
Sheet)
Neraca
adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu
perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas
jumlah aktiva, kewajiban, dan modal. Dalam penyusunan neraca harus diurutkan
sesuai dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening yang
lancar harus didahulukan penyusunannya dan rekening yang kurang lancar disusun
di bawahnya.
Neraca
dapat disusun dengan dua bentuk, yaitu bentuk stafel dan bentuk skontro.
a.
Bentuk Laporan (Stafel)
Neraca
yang disusun dalam bentuk stafel artinya neraca disajikan dengan harta atau
aktiva di bagian atas dan kewajiban serta modal di bagian bawahnya. Neraca
bentuk stafel sering disebut juga bentuk laporan/ vertikal.
Perusahaan….
Neraca
per
31 Des 2014
|
|||
Aktiva
lancar
|
AKTIVA
|
||
1001
|
Kas
|
169.880.000,00
|
|
Piutang
usaha
|
10.000.000,00
|
||
Perlengkapan
|
6.350.000,00
|
||
Sewa
dibayar dimuka
|
7.500.000,00
|
||
Investasi
jangka panjang
|
-
|
||
Investasi
saham
|
40.000.000,00
|
||
AKTIVA
TETAP
|
-
|
||
Peralatan
|
50.000.000,00
|
||
Akumulasi
penyusutan peralatan
|
(750.000,00)
|
||
Gedung
|
45.000.000,00
|
||
Akumulasi
penyusutan gedung
|
(450.000,00)
|
||
Aktiva
tetap tidak berwujud
|
-
|
||
Goodwil
|
25.000.000,00
|
||
Jumlah
Aktiva
|
352,530.000,00
|
||
Passiva
|
-
|
||
Utang
Lancar
|
|||
Utang
usaha
|
25.000.000,00
|
||
Utang
gaji
|
10.000.000,00
|
||
Komisi
diterima dimuka
|
7.500.000,00
|
||
Utang
jangka Panjang
|
-
|
||
Utang
Hepotek
|
50.000.000,00
|
||
Utang
obligasi
|
40.000.000,00
|
||
Modal
Pemilik
|
220.030.000,00
|
||
Jumlah
Utang tambah modal
|
352,530.000,00
|
b.
Bentuk T (Skontro) atau Bentuk Rekening
Neraca
yang disusun dalam bentuk T artinya penyajian harta atau aktiva di sebelah
kiri, sedangkan kewajiban dan modal di sebelah kanan. Neraca bentuk skontro
sering disebut juga bentuk sebelahmenyebelah.
Perusahaan….
Neraca
per
31 Des 2014
|
|||
Aktiva
lancar
|
Passiva
|
||
Kas
|
169.880.000,00
|
Utang
Lancar
|
25.000.000,00
|
Piutang
usaha
|
10.000.000,00
|
Utang
usaha
|
10.000.000,00
|
Perlengkapan
|
6.350.000,00
|
Utang
gaji
|
7.500.000,00
|
Sewa
dibayar dimuka
|
7.500.000,00
|
Komisi
diterima dimuka
|
7.500.000,00
|
Investasi
jangka panjang
|
-
|
Utang
jangka Panjang
|
|
Investasi
saham
|
40.000.000,00
|
Utang
Hepotek
|
50.000.000,00
|
AKTIVA
TETAP
|
-
|
Utang
obligasi
|
40.000.000,00
|
Peralatan
|
50.000.000,00
|
Modal
Pemilik
|
220.030.000,00
|
Akumulasi
penyusutan peralatan
|
(750.000,00)
|
||
Gedung
|
45.000.000,00
|
||
Akumulasi
penyusutan gedung
|
(450.000,00)
|
||
Aktiva
tetap tidak berwujud
|
-
|
||
Goodwil
|
25.000.000,00
|
||
Jumlah
Aktiva
|
352,530.000,00
|
Jumlah
Passiva
|
352,530.000,00
|
4. Laporan Arus Kas
(Statement of Cash Flows)
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas dan setara dengan kas. Kas merupakan uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas erupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek yang dengan cepat dapat dijadikan kas. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dapat diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dengan disesuaikan bisnis perusahaan tersebut. Pengklasifikasian menurut aktivitas bertujuan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara dengan kas.
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari pendapatan perusahaan. Oleh karena itu arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Arus kas dari aktivitas operasi meliputi:
1) penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa,
2) penerimaan kas dari royalti, fee, komisi, dan pendapatan lain,
3) pembayaran kas kepada pemasok barang atau jasa,
4) pembayaran kepada karyawan,
5) penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
6) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi,
7) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:
1) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri,
2) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain,
3) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
4) uang muka dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan),
5) pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klain terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Arus kas dari aktivitas pendanaan meliputi:
1) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya,
2) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan,
3) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya,
4) pelunasan pinjaman,
5) pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).
Lihat gambar di bawah
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas dan setara dengan kas. Kas merupakan uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas erupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek yang dengan cepat dapat dijadikan kas. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dapat diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dengan disesuaikan bisnis perusahaan tersebut. Pengklasifikasian menurut aktivitas bertujuan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara dengan kas.
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari pendapatan perusahaan. Oleh karena itu arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Arus kas dari aktivitas operasi meliputi:
1) penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa,
2) penerimaan kas dari royalti, fee, komisi, dan pendapatan lain,
3) pembayaran kas kepada pemasok barang atau jasa,
4) pembayaran kepada karyawan,
5) penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
6) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi,
7) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:
1) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri,
2) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain,
3) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
4) uang muka dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan),
5) pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klain terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Arus kas dari aktivitas pendanaan meliputi:
1) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya,
2) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan,
3) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya,
4) pelunasan pinjaman,
5) pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).
Lihat gambar di bawah
Servic
Motor Tunggal
Laporan
Arus Kas
Per
31 Des 2014
|
||
Arus
Kas dari Aktivitas Operasi
|
Jumlah
|
Jumlah
|
Penerimaan
dari pelanggan
|
-
|
3.600.000,00
|
Pembayaran
kas dari pemasok dan karyawan
|
_
|
_
|
Beban
sewa
|
60.000,00
|
_
|
Beban
listrik dan air
|
200.000,00
|
_
|
Beban
Gaji
|
300.000,00
|
_
|
Beban
telepon
|
75.000,00
|
_
|
Jumlah
beban
|
_
|
635.000,00
|
Kas
yang dihasilkan dari aktivitas operasi
|
2.965.000,00
|
|
Pembayaran
Bunga
|
_
|
_
|
Pembayaran
pajak penghasilan
|
_
|
_
|
Arus
Kas bersih dari aktivitas operasi
|
_
|
2.965.000,00
|
Arus
Kas bersih dari aktivitas investasi
|
_
|
_
|
Pembelian
perlengkapan
|
_
|
(250.000,00)
|
Arus
Kas bersih dari aktivitas investasi
|
_
|
2.715.000,00
|
Arus
Kas dari aktivitas pendanaan
|
_
|
_
|
Investasi
awal
|
10.000.000,00
|
_
|
Prive
pemilik
|
(100.000,00)
|
_
|
Arus
Kas bersih dari Aktivitas pendanaan
|
_
|
9.900.000,00
|
Kenaikan
bersih kas dan setara dengan kas
|
_
|
12.615.000,00
|
Kas
dan setara kas pada awal periode
|
_
|
_
|
Kas
dan setara kas pada ahir periode
|
_
|
12.615.000,00
|